CINTA GILA
Tok…tok…tok!!! “Assallammulaiakum…”
teriak seorang pemuda.
“Waalaikumsallam” jawab ku. Aku lalu
membuka pintu dan melihat seorang pemuda berpakaian rapi.
“Maaf anda cari siapa? Tanyaku.
“Apakah benar disini sedang
membutuhkan seorang supir?” Tanya pemuda tersebut dan berharap pekerjaan
tersebut masih kosong.
“ooohh.. mau melamar pekerjaan
menjadi supir, tunggu sebentar ya saya panggil mama dulu” kataku sambil
mempersilahkan duduk. Aku pun lekas memanggil mama dan langsung ke kamar
melanjutkan tidurku.
Beberapa saat kemudian aku terbangun dari
tidurku, tiba-tiba mama masuk kealam
kamarku.
“Ada apa mah?” tanyaku kepada mamah.
“Pemuda yang tadi pagi itu yang
menggantikan pak Min menjadi supir, namanya Bobby” jawab mama.
“Kenapa dia melamar menjadi supir
disini? Sepertinya dia masih terlihat muda” tanyaku lagi sambil merapihkan
tempat tidurku.
“Tidak tahu, mama tidak menanyakan
itu kepadanya.” Jawab mama lagi.
Keesokan paginya saat aku ingin
berangkat kuliah aku melihat seorang pemuda sedang mengelap mobil. Seketika aku
tergagap aku pun bertanya-tanya mengapa pemuda setampan dia mau bekerja sebagai
seorang supir. Dengan tiba-tiba dia menghampiriku.
“Maaf non, non mau berangkat kuliah
ya? Mari saya antarkan.” Pintanya kepadaku.
“Iya
saya ingin berangkat kuliah, tapi jangan panggil saya non, kita kan masih
sama-sama muda, panggil saja saya Melani. Sedangkan nama kamu siapa?” tanyaku
sambil berjalan menuju mobil.
\ “Nama
saya Bobby.” Jawab Bobby sambil membukakan pintu mobil dan langsung tancap gas
menuju kampusku. Di depan kampus sudah terlihat Mery dan Jane sudah menunggu
dibawah pohon rindang tempat biasa aku dan teman-temanku berkumpul.
“Terima
kasih ya Bob!!” Kataku sambil turun mobil dan lekas menghampiri Mery dan Jane
yang sudah menungguku. Terlihat Mery dan Jane tersenyum selama aku turun dari
mobil, entah apa yang mereka pikirkan.
“Ehhheem…
siapa tuh!!” Mery meledekku.
“Cowok
baru kamu ya mel?” Sahut Jane.
“Ah
kalian bisa saja meledekku, dia itu supir baruku, dia yang sekarang
menggantikan Pak Min.” Jawabku
“Yang
benar kamu mel?” seru Jane
“Sudah-sudah
apa-apaan sih kalian ini. Aku mau masuk dulu ya, aku ada kelas bahasa Indonesia
hari ini.” Sahutku sambil mengalihkan pembicaraan dan pergi menuju kelas.
Setiap
hari kemanapun aku pergi aku selalu diantarkan oleh Bobby. Suatu hari aku
pernah berbicara kepadanya tentang kehidupannya.
“Saat
ini kamu tinggak dengan siapa Bob?” Tanyaku dengan rasa penasaran
“Saai
ini aku tinggal bersama nenekku.” Jawab Bobby
“Mengapa
kamu tidak tinggal bersama orang tua kamu?” tanyaku lagi kepadanya.
“Kedua
orang tuaku sudah lama meninggal. Mereka meningalkan aku sejak aku masih bayi,
mereka meninggal akibat kecelakaan.” Jawab Bobby dengan sedih
“oh
maaf kan aku, aku tidak tahu kalau orang tuamu sudah lama meninggal.” Sahutku
dengan rasa bersalah, aku pun menyesal telah membangkitkan kesedihannya.
“Baiklah
aku pamit pulan dulu ya, sudah malam.” Ucapnya kepadaku
Suatu
hari semakin lama aku sering bertemu tiba-tiba aku merasa tenang dan damai di
dekat Bobby. Apakah aku telah jatuh cinta kepada Bobby. Ah, tidak mungkin aku
jatuh cinta dengan Bobby. Tetapi aku tidak bisa memungkirinya, karena bila di
dekatnya perasaanku tiba-tiba berubah seketika.
Lalu
suatu saat aku memberanikan diri mengatakan perasaanku kepadanya. Bobby pun
tidak percaya kalau omonganku ini serius. Dia beranggapan bahwa tidak mungkin
seorang supir berpacaran dengan majikkannya. Tapi lama-kelamaan sebenarnya dia
juga suka kepadaku, dan dia bersedia menjadi pacarku tanpa diketahui mama.
Suatu
ketika mama mengetahui hubungan aku dengan Bobby. Saat aku baru pulang dari
kampus bersama Bobby. Dengan wajah sangar mama menghampiriku dan langsung
menampar pipiku dengan keras.
“Bobby
sekarang juga kamu angkat kaki dari rumah ini…!!! Cepat!!” Bentak mama dengan
keras.
“Ada
apa nyonya?” Jawab Bobby dengan perasaan takut dan tidak mengerti.
“Jangan
pernah kamu menginjakkan kaki lagi di rumah ini dan jangan pernah sekali-sekali
kamu menemui Melani lagi. Saya akan mencari supir penggantimu.” Bentak mama
lagi dengan lebih keras.
Suatu malam aku dan mama sedang
menuju perjalanan pulang. Kami pulang dari rumah nenek dengan supir baru kami.
Malam itu jalanan benar-benar sudah tampak sepi. Tiba-tiba ban kami bocor.
Jalanan itu terlihat sangat sunyi disamping
hanya terlihat pohon pohon besar saja. Tiba-tiba datang dua orang pemuda tak
dikenal menghampiri kami. Spontan kedua pemuda tersebut mengeluarkan sebilah
pisau dan langsung menodong kami.
“Serahkan semua barang- barang
berharga kalian !! cepat!!” ujar perampok tersebut sambil menodongkan pisau
kepada mama. Saat itu aku sangat takut dan hanya bisa pasrah dan berharap ada
orang yang menolongku. Lain dengan mama, mama memberontak dan tidak mau
menyerahkan apapun kepada perampok tersebut.
Kedua perampok tersebut kesal dengan
mama. Mama lalu dicekik ole salah seorang perampok dan seorang lagi bergegas
mencari barang berharga di dalam mobil.
Tiba-tiba ada seseorang datang dan
ternyata Bobby mantan pacar sekaligus supirku itu. Bobby langsung memukul salah
seorang perampok tersebut. Tiba-tiba dari belakang rekan perampok itu menusuk
Bobby dari belakang. Serantak perampok tersebut lari.
Bobby dilarikan kerumah sakit
terdekat. Untungnya Bobby tidak apa-apa dan masih belum terlambat untuk
diselamatkan.
“Terima kasih banyak ya Bob, kalau
tidak ada kamu saya sudah tidak tahu lagi apa yang akan terjadi.” Ujar mama
dengan senyuman.
“Tidak apa-apa bu, itu memang sudah
kewajiban saya menolong orang. Apalagi orang tersebut adalah mantan majikan
saya.” Sahut Bobby balas dengan senyuman.
“Maafkan perkataan ibu yang dahulu
ya !!! Ibu pernah memarahimu karena dekat dengan Melani. Ibu salah, padahal apa
salahnya kalau kalian sudah sama-sama saling suka. Sekarang kamu boleh kok
menjadi pendamping hidup Melani.” Ujar mama
“Terima kasih jika ibu sudah
merestui dan mengijinkan hubungan saya dengan Melani.” Sahut Bobby dengan
perasaan senang.
Akhirnya aku dan Bobby menjalani
hubungan yang lebih serius sampai akhirnya ke jenjang pernikahan. Dan sampai
sekarang kami hidup bahagia.
TAMAT
Andaikan teman ku yg namanya jhony dapat merasakan seperti itu,betapa bahgianya dya itu skrg.....
BalasHapusDan aku juga berharap yg terbaik untuknya.....