Kamis, 21 Juni 2012

Perbedaan Pendekatan Perancangan Sistem secara Terstruktur dan Berorientasi Objek

Pendekatan terstruktur lebih dikenal dengan Structured Analisys and Design (SSAD), sedangkan pendekatan berorientasi objek disebut dengan Object-oriented Analysis and Design (OOAD). Pendekatan terstruktur lebih mengarah pada pendekatan fungsional. Pada pendekatan berorientasi objek lebih melakukan pendekatan pada objek. Objek merupakan identitas berarti bahwa data diukur mempunyai nilai tertentu yang membedakan entitas. Pendekatan terstruktur melakukan dekomposisi permasalahan berdasarkan fungsi atau proses secara hirarki, mulai dari konteks sampai proses-proses yang paling kecil sedangkan pada pendekatan berorientasi objek, dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistem.

Pendekatan pengembangan sistem secara terstruktur lebih sulit digunakan dalam pembangunan sistem karena beberapa tools yang digunakan tidak cukup untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi. Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan system. Salah satu alasannya karena tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem. Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).

Beberapa keunggulan pendekatan terstruktur dibandingkan dengan pendekatan berorientasi objek adalah pendekatan terstruktur tidak fokus pada koding, sedangkan pendekatan berorientasi objek cenderung fokus terhadap koding. Keunggulan yang lain adalah pada pendekatan terstruktur lebih menekankan pada kinerja tim, sedangkan pendekatan berorientasi tidak.

Beberapa tools yang digunakan pada pendekatan pengembangan sistem secara terstruktur seperti:
- DFD (Data Flow Diagram )
- Kamus Data
- Entity Relationship Diagram (ERD)
- State Transition Diagram (STD)

dan tools yang digunakan pada pendekatan sistem berorientasi objek seperti :
- Rational Unified Process (RUP) (Rational Software – IBM 2003)
- Fusion (Coleman 1994)
- STS development Method 3 (ADM3) (Firesmith 1993)
- Berard’s object-oriented design (Berard 1991)
- Booch’s object-oriented design (Booch 1983, 1991)
- Coad and Yourdon’s object – oriented analysis (Coad & Yourdon 1989)
- Coad and Yourdon’s object-oriented analysis (OOA) (Coad & Yourdon 1991)
- Jacobson’s Objectory (Jacobson & Linstrom 1992)
- Rumbaugh’s object modelling technique (OMT) (Rumbaugh et al. 1991)
- Object-oriented system analysis (OOA) (Shlaer & Mellor 1988)

Berikut akan adalah perbandingan antara kelebihan dan kekurangan dari pendekatan terstruktur dan berorientasi objek.

Keuntungan pendekatan terstruktur :
- Mengurangi kerumitan masalah (reduction of complexity).
- Konsep mengarah pada sistem yang ideal (focus on ideal).
- Standarisasi (standardization).
- Orientasi ke masa datang (future orientation).
- Mengurangi ketergantungan pada disainer (less reliance on artistry).

Keuntungan pendekatan berorientasi objek :
- Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan system
- Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).
- Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem.
- Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan implementasi sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
- Relasi obyek dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan baik seperti kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini memudahkan dalam mehami desain (Sommerville, 2000).
- Memungkinkan adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebernaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks (Booch, 2007).
- Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
- OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
- Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam memelihara.

Sedangkan untuk kekurangan dari pendekatan tersruktur :
- SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
- Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD.
Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
- Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
- Selain dengan menggunakan desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna untuk melakukan evaluasi.
- Pada SAAD sulitt sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.
- SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
- SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek (Jadalowen, 2002).

Rabu, 13 Juni 2012

Analisa Berbasis Objek dan Terstruktur

Ada dau macam perancangan , yaitu perancangan terstruktur dan berorientasi objek . Disini saya akan menjelaskan perbedaan antara kedua metode perancangan tersebut.

Perancangan Berbasis Objek (Object-oriented Analysis and Design / OOAD)
 
Perancangan berorientasi objek adalah suatu proses mentransformasikan model konseptual yang dihasilkan dari analisa berorientasi objek untuk memperhatikan batasan yang dikenakan oleh arsitektur yang dipilih.


Analisis beorientasi objek (OOA-Object Oriented Analysis) adalah tahapan perangkat lunak dengan menentukan spesifikasi sistem (sering orang menyebutnya sebagai SRS / System Requirement Spesification) dan mengidentifikasi kelas-kelas dan hubungannya satu terhadap yang lain.
http://en.wikipedia.org/wiki/Object-oriented_analysis_ and_ design

Perancangan berorientasi objek (OOD-Object Oriented Design) adalah merancang kelas-kelas yang teridentifikasi selama tahap analisis dan antarmuka pengguna (user interface). Pada tahapan ini dilakukan identifikasi dan memungkinkanuntuk menambahkan beberapa objek dan kelas yang mendukung implementasi dari spesifikasi yang dibutuhkan

Dengan demikian perancangan berorientasi objek adalah suatu proses untuk mentransformasikan model konseptual dari hasil analisa berorientasi objek, dimana pada proses ini akan dilakukan identifikasi dan memungkinkan untuk melakukan penambahan beberapa objek dan kelas yang mendukung implementasi dari spesifikasi yang dibutuhkan.


Perancangan Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD)

Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970, yang merupakan hasil turunan dari pemrograman terstruktur. Metode pengembangan dengan metode terstruktur ini terus diperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan dalam dunia nyata.

Perancangan ini bertujuan untuk membuat model SOLUSI terhadap PROBLEM yang sudah dimodelkan secara lengkap pada tahap analisis terstruktur. Ada empat kegiatan perancangan yang harus dilakukan, yaitu:

   1. Perancangan arsitektural; kita merancang struktur modul P/L dengam mengacu pada model analisis yang sesuai (DFD). Langkahnya adalah: mengidentifikasi jenis aliran (transform flowatau transaction flow), menemukan batas-batas aliran (incoming flow dan outgoing flow), kemudian memetakannya menjadi striktur hirarki modul. Selanjutnya, kita alokasikan fungsi-fungsi yang harus ada pada modul-modul yang tepat.
   2. Perancangan data; kita merancang struktur data yang dibutuhkan, serta merancang skema basisdata dengan mengacu pada model analisis yang sesuai (ERD).
   3. Perancangan antarmuka; kita merancang antarmuka P/L dengan pengguna, antarmuka dengan sistem lain, dan antarmuka antar-modul.
   4. Perancangan prosedural; kita merancang detil dari setiap fungsi pada modul. Notasi yang digunakan bisa berupa flow chart, algoritma, dan lain-lain.
Pastikan bahwa model perancangan yang dibuat sudah mengakomodasi kebutuhan non fungsional.

jadi semua tergantung dari kebutuhan dan dari sudut pandang mana anda melihatnya. Yang perlu anda ingat adalah tujuan dari pemodelan itu sendiri, yang mana agar pada akhir proyek sistem dapat diperoleh sistem informasi yang memenuhi kebutuhan pemakai, tepat waktu dan sesuai anggaran, serta mudah digunakan, dimengerti dan dipelihara.

 

Selasa, 05 Juni 2012

Pengertian kondisi dalam VB

  •     Pengertian kondisi dalam VB :
Perintah kondisi atau perintah if then dalam VB, adalah perintah  yang  digunakan  untuk  melakukan  pengecekan  suatu  kondisi  abila  kondisi  tersebut  dipenuhi.
  •     Macam Kondisi dalam Vb :
A. Do While … Loop

       Kata while dalam pernyataan Do While merintahkan program untuk melakukan perulangan apabila kondisi persyaratan masih bernilai True. Apabila kondisi persyaratan bernilai False maka program akan keluar dari perulangan dan berpindah ke kode program berikutnya.

Bentuk sintaks perulangan Do While adalah :

Do While Kondisi
Pernyataan
…..
Loop


B.Do Until … Loop
Sintaks dari perulangan Do Until adalah :
Do Until Kondisi
Pernyataan
…..
Loop
C.While … Wend

Perulangan While … Wend digunakan apabila kita ingin pernyataan pada program dijalankan selama kondisi ekspresi yang di tetapkan masih bernilai True . Sintaks perulangan While Wend adalah :

While Ekspresi
Pernyataan
…..
Wend
D.For … Next
Perulangan For … Next digunakan untuk melakukan perulangan dengan jumlah tertentu yang kita kehendaki. Kita harus mendeklarasikan sebuah variabel yang akan digunakan sebagai indeks untuk perulangan. Sintaks perulangan For … Next adalah :

For Indeks = NilaiAwal To NilaiAkhir
Pernyataan
…..
Next Indeks

BUDAYA BATAK

walaupun saya bukan orang batak saya punya info nih tentang budaya batak :)
 
       Batak adalah nama sukubangsa di Indonesia. Suku ini bermukim di Sumatra Utara. Suku Batak ini berdiaspora ke berbagai penjuru Indonesia. Diperkirakan di wilayah Jabodetabek saja sudah mencapai lebih dari 1.000.000 jiwa. Sudah lebih banyak orang Batak yang bermukim di luar daerah asalnya yakni Tapanuli, Simalunugn, dan Karo. Sebagian bermukim di Medan dan sekitarnya, sehingga secara nasional orang Batak disebut sebagai orang Medan.
       Sebagian orang Batak beragama Kristen dan sebagian lagi beragama Islam. Tetapi dan ada pula yang menganut agama Malim (pengikutnya biasa disebut dengan Parmalim ) dan juga penganut kepercayaan animisme (disebut Pelebegu atau Parbegu), walaupun kin jumlah penganut Parmalim dan Pelebegu ini sudah semakin berkurang.

Sub-suku
       Suku Batak terdiri dari beberapa sub-suku yang berdiam di wilayah Sumatera Utara yakni sebagian besar di Tapanuli, Simalungun, Karo, serta Nias dan Fakfak-Dairi -- kedua wilayah terakhir ini termasuk wilayah Tapanuli. Sub-suku Batak terdiri dari Toba yang bermukim di wilayah Toba yakni Toba, Silindung, Samosir, dan Humbang; Angkola yang bermukim di wilayah Tapanuli Selatan, Sipirok dan Angkola; Mandailing yang bermukim di Mandailing Natal; Simalungun di daerah Simalungun; Karo di daerah Karo; Fakfak Dairi bermukim di daerah Fakfak dan Dairi. Bahkan dalam pelajaran antropologi yang diajarkan di sekolah-sekolah bahwa Nias, Alas dan Gayo dikelompokkan dalam sub Suku Batak. Dalam dua dasawarsa terakhir ini terbentuk pula sub-suku Batak lainnya, yakni Batak Pesisir. Ir. Akbar Tanjung, mantan Ketua DPR-RI, pertama kali menjadi ketua Persatuan Batak Pesisir ini. Sub-suku Batak Peisisir ini bermukim (tersebar) di daerah-daerah pesisir pantai Timur Sumatera yakni Asahan, Labuhan Batu dan Rantau Prapat, juga pantai Barat Sumatera yakni Sibolga dan Barus di Tapanuli Tengah.Pengelompokan sub suku Batak dilakukan berdasarkan wilayah pemukimannya, darpada karena garis keturunan.
       Ada dua bentuk kekerabatan bagi suku Batak, yakni berdasarkan garis keturunan (genealogi) dan berdasarkan wilayah pemukiman (teritorial).Bentuk kekerabatan berdasarkan garis keturunan (genealogi) terlihat dari silsilah marga mulai dari Si Raja Batak, dimana semua sub suku Batak memiliki marga. Sedangkan kekerabatan berdasarkan wilayah pemukiman (teritorial) terlihat dari terbentuknya, tersepakatinya suatu tradisi adat-istiadat di setiap wilayah. Bagi orang Batak yang bermukim di wilayah Mandailing, misalnya, terbentuk suatu tradisi adat-istiadatyang memiliki corak tersendiri dibandingkan dengan adat-istiadat suku Batak yang bermukim di Toba, walaupun marga-marga yang bermukim di Mandailing dan Toba banyak yang sama, seperti marga Siregar, Lubis, Hasibuan dan Batubara.
       Untuk menggambarkan betapa kedua bentuk kekerabatan ini memiliki daya rekat yang sama, ada perumpamaan dalam bahasa Batak Toba berbunyi demikian: Jonok dongan pertubu jonokan do dengan parhundul. Artinya, semua orang mengakui bahwa hubungan garis keturunan adalah sudah pasti dekat, tetapi dalam sistem kekerabatan Batak lebih dekat lagi hubungan karena bermukim di satu wilayah.
       Jadi pembagian sub-suku Batak lebih ditentukan oleh wilayah pemukiman atau Bius daripada garis keturunan silsilah.

Falsafah dan Sistem Kemasyarakatan
       Masyarakat Batak memiliki falsafah, azas sekaligus sebagai struktur dan sistem dalam kemasyarakatan (kekerabatan)nya yakni Tungku nan Tiga atau dalam Bahasa Batak Toba disebut Dalihan na Tolu, yakni Hula-hula, Dongan Tubu dan Boru ditambah Sihal-sihal.
       Hulahula adalah pihak keluarga dari isteri. Hula-hula ini menempati posisi yang paling dihormati dalam pergaulan dan adat-istiadat Batak (semua sub-suku Batak). Sehingga kepada semua orang Batak dipesankan harus hormat kepada Hulahula (Somba marhula-hula).
       Dongan Tubu disebut juga Dongan Sabutuha adalah saudara laki-laki satu marga. Arti harfiahnya lahir dari perut yang sama. Mereka ini seperti batang pohon yang saling berdekatan, saling menopang, walaupun karena saking dekatnya terkadang saling gesek. Namun pertikaian tidak membuat hubungan satu marga bisa terpisah. Diumpamakan seperti air yang dibelah dengan pisau, kendati dibelah tetapi tetap bersatu. Namun demikian kepada semua orang Batak (berbudaya Batak) dipesankan harus bijaksana kepada saudara semarga. Diistilahkan, manat mardongan tubu.
       Boru adalah pihak keluarga yang mengambil isteri dari suatu marga (keluarga lain). Boru ini menempati posisi paling rendah sebagai 'parhobas' atau pelayan baik dalam pergaulan sehari-hari maupun (terutama) dalam setiap upacara adat. Namun walaupun burfungsi sebagai pelayan bukan berarti bisa diperlakukan dengan semena-mena. Melainkan pihak boru harus diambil hatinya, dibujuk, diistilahkan: Elek marboru.
       Namun bukan berarti ada kasta dalam sistem kekerabatan Batak. Sistem kekerabatan Dalihan na Tolu adalah bersifak kontekstual. Sesuai konteksnya, semua masyarakat Batak pasti pernah menjadi Hulahula, juga sebagai Dongan Tubu, juga sebagai Boru. Jadi setiap orang harus menempatkan posisinya secara kontekstual.
       Sehingga dalam tata kekerabatan, semua orang Batak harus berperilaku 'raja'. Raja dalam tata kekerabatan Batak bukan berarti orang yang berkuasa, tetapi orang yang berperilaku baik sesuai dengan tata krama dalam sistem kekerabatan Batak. Maka dalam setiap pembicaraan adat selalu disebut Raja ni Hulahula, Raji no Dongan Tubu dan Raja ni Boru.


Kepercayaan
       Orang Batak telah menganut agama Kristen Protestan yang disiarkan oleh misionaris Jerman, Nomensen pada tahun 1863. Gereja yang pertama berdiri adalah HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) di huta Dame, Tarutung. Saat ini gereja HKBP telah tersebar di seluruh Indonesia. Sebelum suku Batak menganut agama Kristen Protestan, mereka mempunyai sistem kepercayaan dan religi tentang Mulajadi Nabolon yang memiliki kekuasaan di atas langit dan pancaran kekuasaan-Nya terwujud dalam Debata Natolu.
 
Menyangkut jiwa dan roh, suku Batak mengenal tiga konsep, yaitu:
•    Tondi : adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan, oleh karena itu tondi memberi nyawa kepada manusia. Tondi di dapat sejak seseorang di dalam kandungan.Bila tondi meninggalkan badan seseorang, maka orang tersebut akan sakit atau meninggal, maka diadakan upacara mangalap (menjemput) tondi dari sombaon yang menawannya.
•    Sahala : adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang. Semua orang memiliki tondi, tetapi tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan sumanta, tuah atau kesaktian yang dimiliki para raja atau hula-hula.
•    Begu : adalah tondi orang telah meninggal, yang tingkah lakunya sama dengan tingkah laku manusia, hanya muncul pada waktu malam.
       Demikianlah religi dan kepercayaan suku Batak yang terdapat dalam pustaha. Walaupun sudah menganut agama Kristen dan berpendidikan tinggi, namun orang Batak belum mau meninggalkan religi dan kepercayaan yang sudah tertanam di dalam hati sanubari mereka. Ada juga kepercayaan yang ada di Tarutung tentang ular (ulok) dengan boru Hutabarat bahwa boru Hutabarat tidak boleh dikatakan cantik di Tarutung. Apabila dikatakan cantik maka nyawa wanita tersebut tidak akan lama lagi, menurut kepercayaan orang itu.
 
Tarombo
       Silsilah atau Tarombo merupakan suatu hal yang sangat penting bagi orang Batak. Bagi mereka yang tidak mengetahui silsilahnya akan dianggap sebagai orang Batak kesasar (nalilu). Orang Batak khusunya kaum laki-laki diwajibkan mengetahui silsilahnya minimal nenek moyangnya yang menurunkan marganya dan teman semarganya (dongan tubu). Hal ini diperlukan agar mengetahui letak kekerabatannya (partuturanna) dalam suatu klan atau marga.
 
Falsafah
       Secara umum, suku Batak memiliki falsafah adat Dalihan Natolu yakni Somba Marhulahula (hormat pada pihak keluarga ibu/istri), Elek Marboru (ramah pada keluarga saudara perempuan) dan Manat Mardongan Tubu (kompak dalam hubungan semarga). Dalam kehidupan sehari-hari, falsafah ini dipegang teguh dan hingga kini menjadi landasan kehidupan sosial dan bermasyarakat di lingkungan orang Batak.
 
Bahasa Batak
       Bahasa batak sebenarnya merupakan nama sebuah rumpun bahasa yang berkerabat yang dituturkan di Sumatra Utara. Mereka menggunakan aksara Batak
Bahasa Batak bisa dibagi menjadi beberapa kelompok:
•    Bahasa-bahasa Batak Utara
o    Bahasa Alas
o    Bahasa Karo
•    Bahasa Simalungun
•    Bahasa-bahasa Batak Selatan
o    Bahasa Angkola-Mandailing
o    Bahasa Pakpak-Dairi
o    Bahasa Toba

Tarian-tarian
Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.

Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.
Mata Pencaharian
Mata pencaharian suku batak biasanya adalah berkebun atau bertani, beberapa hasil kebun yang terkenal dari suku batak adalah Salak,Durian,Karet dll.
Makanan Khas
-    Ayam gulai
-    Ayam panggang
-    Sayur daun ubi
-    Ikan mas gulai
-    Ikan arsik
-    Naniura
-    Deke laen
-    Dll


Mikroekonomi dan Makroekonomi


      Berdasarkan tingkat agregasi pada unit agen ekonomi antara ekstrim individual dan kelompok (group), sudut pandang analisis ilmu ekonomi dapat dikategorikan menjadi dua: mikroekonomi dan makroekonomi. 

      Mikroekonomi fokus kepada aspek harga dan kuantitas pada suatu pasar barang atau jasa, bagaimana keseimbangan dan alokasi sumber daya antar pasar terjadi. Salah satu temuan ekonom abad XVIII adalah konsep penting harga sebagai sinyal alokasi dan realokasi sumber daya dalam suatu pasar dan antar pasar yang independen. Ini yang kemudian dikenal dengan sistim alokasi sumber daya yang efisien oleh Adam Smith dengan istilah adanya „the invisible hand. Lebih lanjut, konsepsi harga atau lebih tepatnya harga relatif menjadi analisis sentral dalam analisis mikroekonomi. Pendalaman konsep efisiensi ini akan dilakukan pada bagian pasar dan efisiensi ekonomi.

      Makroekonomi di sisi lain adalah analisis yang mengesampingkan aspek individual dan lebih menekankan agregasi atribut individual. Misalnya pasar, makroekonomi fokus ke seluruh pasar relatif terhadap satu jenis pasar saja. Apabila di dalam pasar ada individu-individu pembeli, maka kumpulan permintan pembeli dapat disebut sebagai permintaan agregat (aggregate demand). Begitu pula kumpulan penawaran dapat diistilahkan sebagai aggregate supply. Dalam pendekatan agregat, analisis makroekonomi memungkinkan untuk melihat hubungan antara rumah tangga, produsen dan agen-agen lain dalam perekonomian seperti pemerintah dan pihak luar negeri sebagai satu kesatuan aliran barang/jasa dan pendapatan. Ilustrasi hubungan tersebut dikenal dengan circular flow diagram yang merupakan elemen kunci dalam memahami konsep pendapatan agregat (aggregate income) sebagai salah satu indikator penting dalam analisis makroekonomi.

Materi Bahasa Indonesia part 1 (PARAGRAF)

Kehidupan Manusia Prasejarah

Hallo pembaca, saya punya info nih tentang zaman prasejarah tempo doeloe hehehe cekidot..
Prasejarah yaitu suatu zaman ketia manusia belum mengenal tulisan. Oleh karena itu, zaman ini disebut juga nirleka ( nir = tidak ada; lekha = tulisan ) .
1. Zaman prasejarah
            Zaman prasejarah berlangsung dari sejak adanya manusia, sekitar 2 juta tahun yang lalu, hingga manusia menenal tulisan. Untuk mengetahui kehidupan prasejarah, para ahli mempelajari fosil, yaitu bagian tubuh binatang, tumbuhan, atau manusia yang membatu,
2. Lingkungan alam
            Lingkungan alam zaman prasejarah sangat lah berbeda dengan lingkungan yang ada sekarang. Ketika itu banyak terjadi peristiwa alam, seperti pengangkatan daratan, naik turunya air laut, dan kegiatan gunung api. Binatang dan tumbuhan yang berukuran besar dan lebih banyak ragamnya. Binatang dan tumbuhan itu kini sudah banyak yang punah,
3. Manusia Purba
            Manusia purba yang hidup pada zaman prasejarah di kelompokan antara lain sebagai berikut :
a.       Meganthropus palaeojavanicus: manusia yang paling purba;
b.      Homo erectus atau Pithecanthropus: manusia yang sudah berjalan tegak
c.       Homo sapiens: manusia purba yang sudah mirip manusia sekarang.
4. Perkembangan dan migrasi manusia purba
            Berdasarkan temuan-temuan fosil manusia purba di berbagai penjuru dunia kini para ahli paleoantropologi dapat menyusun sejarah makhluk manusia. Sejarah yang disusun itu menyangkut proses perkembangan jasmani manusia maupun proses migrasi manusia untuk menghuni seluruh permukaan bumi.
            Dalam menyusun perkembangan jasmani manusia, para ahli paleoantropologi mengikuti Teori Evolusi, yang sudah dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859. Menurut temuan fosil pra manusia yang telah di temukan saat ini, mahkluk yang dapat dikatakan sebagai cikal bakal manusia adalah Australopithecus. Jika diamati dari bentuk fosil yang ada, tampak 4 perubahan jasmani dalam makhluk pra manusia yang sangat menentukan proses evolusi menuju manusia sejati. Melalui proses evolusi inilah manusia kemudian mampu mengembangkan kehidupannya secara lebih baik.
5. Migrasi manusia purba
            Menurut temuan fosil pra manusia yang telah ditemukan hingga saat ini, makhluk yang dapat dikatakan sebagai cikal bakal manusia adalah Australopithecus (yang artinya kera dari selatan). Ada 4 jenis Australopithecus ditemukan di Afrika, yaitu Australopithecus afarensis, Australopithecus africanus, Australopithecus robustus, dan Australopithecus boisei.
6. Kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan
            Di zaman ini ada dua tingkatan, yaitu masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana dan tingkat lanjut. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana sering disebut zaman Paleolitik (2 juta tahun yang lalu hingga 10.000 tahun sebelum Masehi), yaitu ketika manusia masih hidup berpindah-pindah (nomaden). Pada zaman ini alat yang digunakan adalah kapak batu dan alat serpih.
7. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut
            Zaman ini disebut juga sebagai zaman Maesolitik (10.000-4000 tahun sebelum masehi), yaitu ketika manusia sudah hidup agak menetap di gua-gua atau di tepi pantai. Pada zaman ini manusia sudah menggunakan kapak pendek, kapak Sumatralit, mata panah, dan alat-alat tulang.
8. Kehidupan masa bercocok tanam
            Zaman ini disebut juga zaman Neolitik (4000-2000 tahun sebelum masehi), yaitu ketika manusia sudah dapat menanam berbagai jenis tumbuhan dan menernakan hewan. Mereka sudah hidup menetap dan menggunakan alat-alat batu yang sudah diasah halus, seperti kapak persegi dan kapak lonjong. Pada masa inilah manusia tidak lagi menjadi pengumpul makanan (food-gatherer), tetapi juga penghasil makanan (food-producer). Perubahan ini disebut Revolusi neolitik. Mereka percaya pada roh nenek moyang dan mulai mendirikan bangunan megalitik. Di Indonesia, cara bercocok tanam di bawa oleh orang-orang Nusantao yang berbahasa Austronesia dari Taiwan dan Filifina Utara.
9. Kehidupan masa perundagian
            Zaman Perundagian disebut juga zaman Logam Awal (2000 tahun sebelum masehi-abad IV masehi), ketika manusia mulai mengenal pembuatan alat-alat dari logam seperti nekara, kapak perunggu, bejana gepeng, candrasa, dan perhiasan. Budaya ini disebut Dongson. Mereka hidup di perkampungan tetap. Ada kelompok pengrajin benda tertentu dan perdagangan mulai maju. Di masa ini mulai terbentuk golongan masyarakat pemimpin , pendeta, orang awam, dan budak.

Sumber : Widya Utama kurikulum 1994

PUISI part 2

KAMI MASIH MUDA


Sebuah pemikiran telah datang

Hancurkan roda-roda kepalsuan

Tak sabar menunggu datangnya kepastian

Panas dihati sudah tak tertahankan



Kami masih muda punya harapan

Kami muda punya tujuan

Tuk membangun sebuah tatanan

Keadilan dan keseimbangan


Kami masih muda . . .

Masih punya banyak cinta

Kami masih muda . . .

Jelang esok penuh pesona

Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi Manusia dan Komputer adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka (interface) untuk memperoleh hasil akhir yang diharapkan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan sistem yang bermanfaat (usable) dan aman (safe), artinya sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Manusia dipandang sebagai sistem yang memproses informasi sebagai berikut :
1.      Informasi diterima dan ditanggapi dengan proses masukan-keluaran (input-output)
2.      Informasi disimpan dalam ingatan (memory)
3.      Informasi diproses dan diaplikasikan dengan berbagai cara

Proses pemasukan dan pengeluaran yang terjadi pada manusia merupakan suatu pandangan (vision). Proses ini mempunyai dua tahap, yaitu :
1.      Pemasukan secara fisik dari stimulus
2.      Pengelolaan dan interpretasi dari stimulus

Sedangkan komputer didefinisikan sebagai perangkat elektronik yang dapat dipakai untuk mengolah data dengan perantaraan sebuah program yang mampu memberikan informasi. Komputer dapat pula diartikan sebagai suatu mesin yang menerima input untuk diproses dan menghasilkan output.
Lalu sistem interaksi menerjemahkan antara apa yang diinginkan oleh user terhadap sistem yang ada. Jika user ingin membuat kalimat “Human and Computer Interaction” maka user terlebih dahulu harus tahu program apa yang dapat digunakan untuk menuliskan kalimat tersebut. Jika user tidak mengetahui program apa yang harus digunakan, maka tejadi kesalah pahaman antara user dengan sistem.
Jika user menggunakan program yang tepat, user akan dapat mengetikkan kalimat tersebut dengan menggunakan piranti keyboard. Hubungan antara user dan komputer dijembatani oleh antar muka pengguna (user interface)

                 aqwam.staff.jak-stik.ac.id/.../11.-interaksi-manusia-dan-komputer