Berdasarkan tingkat agregasi pada unit agen
ekonomi antara ekstrim individual dan kelompok (group), sudut pandang analisis
ilmu ekonomi dapat dikategorikan menjadi dua: mikroekonomi dan makroekonomi.
Mikroekonomi fokus kepada aspek harga dan kuantitas pada suatu pasar barang
atau jasa, bagaimana keseimbangan dan alokasi sumber daya antar pasar terjadi.
Salah satu temuan ekonom abad XVIII adalah konsep penting harga sebagai sinyal
alokasi dan realokasi sumber daya dalam suatu pasar dan antar pasar yang
independen. Ini yang kemudian dikenal dengan sistim alokasi sumber daya yang
efisien oleh Adam Smith dengan istilah adanya „the invisible hand‟. Lebih lanjut, konsepsi
harga atau lebih tepatnya harga relatif menjadi analisis sentral dalam analisis
mikroekonomi. Pendalaman konsep efisiensi ini akan
dilakukan pada bagian pasar dan efisiensi ekonomi.
Makroekonomi di sisi lain adalah analisis yang
mengesampingkan aspek individual dan lebih menekankan agregasi atribut
individual. Misalnya pasar, makroekonomi fokus ke seluruh pasar relatif
terhadap satu jenis pasar saja. Apabila di dalam pasar ada individu-individu
pembeli, maka kumpulan permintan pembeli dapat disebut sebagai permintaan
agregat (aggregate demand). Begitu pula kumpulan penawaran dapat diistilahkan
sebagai aggregate supply. Dalam pendekatan agregat, analisis makroekonomi
memungkinkan untuk melihat hubungan antara rumah tangga, produsen dan agen-agen
lain dalam perekonomian seperti pemerintah dan pihak luar negeri sebagai satu
kesatuan aliran barang/jasa dan pendapatan. Ilustrasi hubungan tersebut dikenal
dengan circular flow diagram yang merupakan elemen kunci dalam memahami konsep
pendapatan agregat (aggregate income) sebagai salah satu indikator penting
dalam analisis makroekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar