Pendekatan terstruktur lebih dikenal
dengan Structured Analisys and Design (SSAD), sedangkan pendekatan
berorientasi objek disebut dengan Object-oriented Analysis and Design
(OOAD). Pendekatan terstruktur lebih mengarah pada pendekatan
fungsional. Pada pendekatan berorientasi objek lebih melakukan
pendekatan pada objek. Objek merupakan identitas berarti bahwa data
diukur mempunyai nilai tertentu yang membedakan entitas. Pendekatan
terstruktur melakukan dekomposisi permasalahan berdasarkan fungsi atau
proses secara hirarki, mulai dari konteks sampai proses-proses yang
paling kecil sedangkan pada pendekatan berorientasi objek, dekomposisi
permasalahan dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistem.
Pendekatan
pengembangan sistem secara terstruktur lebih sulit digunakan dalam
pembangunan sistem karena beberapa tools yang digunakan tidak cukup
untuk mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi
pengguna untuk melakukan evaluasi. Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD
lebih mudah digunakan dalam pembangunan system. Salah satu alasannya
karena tidak ada pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga
meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir
pembangunan sistem. Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level
organisasi, ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program
lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).
Beberapa
keunggulan pendekatan terstruktur dibandingkan dengan pendekatan
berorientasi objek adalah pendekatan terstruktur tidak fokus pada
koding, sedangkan pendekatan berorientasi objek cenderung fokus terhadap
koding. Keunggulan yang lain adalah pada pendekatan terstruktur lebih
menekankan pada kinerja tim, sedangkan pendekatan berorientasi tidak.
Beberapa tools yang digunakan pada pendekatan pengembangan sistem secara terstruktur seperti:
- DFD (Data Flow Diagram )
- Kamus Data
- Entity Relationship Diagram (ERD)
- State Transition Diagram (STD)
dan tools yang digunakan pada pendekatan sistem berorientasi objek seperti :
- Rational Unified Process (RUP) (Rational Software – IBM 2003)
- Fusion (Coleman 1994)
- STS development Method 3 (ADM3) (Firesmith 1993)
- Berard’s object-oriented design (Berard 1991)
- Booch’s object-oriented design (Booch 1983, 1991)
- Coad and Yourdon’s object – oriented analysis (Coad & Yourdon 1989)
- Coad and Yourdon’s object-oriented analysis (OOA) (Coad & Yourdon 1991)
- Jacobson’s Objectory (Jacobson & Linstrom 1992)
- Rumbaugh’s object modelling technique (OMT) (Rumbaugh et al. 1991)
- Object-oriented system analysis (OOA) (Shlaer & Mellor 1988)
Berikut akan adalah perbandingan antara kelebihan dan kekurangan dari pendekatan terstruktur dan berorientasi objek.
Keuntungan pendekatan terstruktur :
- Mengurangi kerumitan masalah (reduction of complexity).
- Konsep mengarah pada sistem yang ideal (focus on ideal).
- Standarisasi (standardization).
- Orientasi ke masa datang (future orientation).
- Mengurangi ketergantungan pada disainer (less reliance on artistry).
Keuntungan pendekatan berorientasi objek :
- Dibandingkan dengan metode SSAD, OOAD lebih mudah digunakan dalam pembangunan system
- Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi,
ketangguhan,dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi
dibandingkan dengan metode OOAD (Sommerville, 2000).
- Tidak ada
pemisahan antara fase desain dan analisis, sehingga meningkatkan
komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan
sistem.
- Analis dan programmer tidak dibatasi dengan batasan
implementasi sistem, jadi desain dapat diformliasikan yang dapat
dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
- Relasi obyek
dengan entitas (thing) umumnya dapat di mapping dengan baik seperti
kondisi pada dunia nyata dan keterkaitan dalam sistem. Hal ini
memudahkan dalam mehami desain (Sommerville, 2000).
- Memungkinkan
adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebernaran
software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem
yang kompleks (Booch, 2007).
- Encapsliation data dan method,
memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain, hal ini akan
memperingan proses desain, pemrograman dan reduksi harga.
- OOAD memungkinkan adanya standarisasi obyek yang akan memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksanaan proyek.
- Dekomposisi obyek, memungkinkan seorang analis untuk memcah masalah
menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara
terpisah. Kode program dapat dikerjakan bersama-sama. Metode ini
memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera
masuk ke pasaran dan kompetitif. Sistem yang dihasilkan sangat fleksibel
dan mudah dalam memelihara.
Sedangkan untuk kekurangan dari pendekatan tersruktur :
- SSAD berorientasi utama pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan non-fungsional.
- Sedikit sekali manajemen langsung terkait dengan SSAD.
Prinsip dasar SSAD merupakan pengembangan non-iterative (waterfall), akan tetapi kebutuhan akan berubah pada setiap proses.
- Interaksi antara analisis atau pengguna tidak komprehensif, karena
sistem telah didefinisikan dari awal, sehingga tidak adaptif terhadap
perubahan (kebutuhan-kebutuhan baru).
- Selain dengan menggunakan
desain logic dan DFD, tidak cukup tool yang digunakan untuk
mengkomunikasikan dengan pengguna, sehingga sangat sulit bagi pengguna
untuk melakukan evaluasi.
- Pada SAAD sulitt sekali untuk memutuskan ketika ingin menghentikan dekomposisi dan mliai membuat sistem.
- SSAD tidak selalu memenuhi kebutuhan pengguna.
- SSAD tidak dapat memenuhi kebutuhan terkait bahasa pemrograman
berorientasi obyek, karena metode ini memang didesain untuk mendukung
bahasa pemrograman terstruktur, tidak berorientasi pada obyek
(Jadalowen, 2002).
Kamis, 21 Juni 2012
Rabu, 13 Juni 2012
Analisa Berbasis Objek dan Terstruktur
Ada dau macam perancangan , yaitu perancangan terstruktur dan berorientasi objek . Disini saya akan menjelaskan perbedaan antara kedua metode perancangan tersebut.
Perancangan Berbasis Objek (Object-oriented Analysis and Design / OOAD)
Perancangan Berbasis Objek (Object-oriented Analysis and Design / OOAD)
Perancangan berorientasi objek adalah suatu proses mentransformasikan model konseptual yang dihasilkan dari analisa berorientasi objek untuk memperhatikan batasan yang dikenakan oleh arsitektur yang dipilih.
Analisis beorientasi objek (OOA-Object Oriented Analysis) adalah tahapan perangkat lunak dengan menentukan spesifikasi sistem (sering orang menyebutnya sebagai SRS / System Requirement Spesification) dan mengidentifikasi kelas-kelas dan hubungannya satu terhadap yang lain.
http://en.wikipedia.org/wiki/Object-oriented_analysis_ and_ design
Perancangan berorientasi objek (OOD-Object Oriented Design) adalah merancang kelas-kelas yang teridentifikasi selama tahap analisis dan antarmuka pengguna (user interface). Pada tahapan ini dilakukan identifikasi dan memungkinkanuntuk menambahkan beberapa objek dan kelas yang mendukung implementasi dari spesifikasi yang dibutuhkan
Dengan demikian perancangan berorientasi objek adalah suatu proses untuk mentransformasikan model konseptual dari hasil analisa berorientasi objek, dimana pada proses ini akan dilakukan identifikasi dan memungkinkan untuk melakukan penambahan beberapa objek dan kelas yang mendukung implementasi dari spesifikasi yang dibutuhkan.
Perancangan Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD)
Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970, yang merupakan hasil turunan dari pemrograman terstruktur. Metode pengembangan dengan metode terstruktur ini terus diperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan dalam dunia nyata.
Perancangan ini bertujuan untuk membuat model SOLUSI terhadap PROBLEM yang sudah dimodelkan secara lengkap pada tahap analisis terstruktur. Ada empat kegiatan perancangan yang harus dilakukan, yaitu:
1. Perancangan arsitektural; kita merancang struktur modul P/L dengam mengacu pada model analisis yang sesuai (DFD). Langkahnya adalah: mengidentifikasi jenis aliran (transform flowatau transaction flow), menemukan batas-batas aliran (incoming flow dan outgoing flow), kemudian memetakannya menjadi striktur hirarki modul. Selanjutnya, kita alokasikan fungsi-fungsi yang harus ada pada modul-modul yang tepat.
2. Perancangan data; kita merancang struktur data yang dibutuhkan, serta merancang skema basisdata dengan mengacu pada model analisis yang sesuai (ERD).
3. Perancangan antarmuka; kita merancang antarmuka P/L dengan pengguna, antarmuka dengan sistem lain, dan antarmuka antar-modul.
4. Perancangan prosedural; kita merancang detil dari setiap fungsi pada modul. Notasi yang digunakan bisa berupa flow chart, algoritma, dan lain-lain.
Pastikan bahwa model perancangan yang dibuat sudah mengakomodasi kebutuhan non fungsional.
jadi semua tergantung dari kebutuhan dan dari sudut pandang mana anda melihatnya. Yang perlu anda ingat adalah tujuan dari pemodelan itu sendiri, yang mana agar pada akhir proyek sistem dapat diperoleh sistem informasi yang memenuhi kebutuhan pemakai, tepat waktu dan sesuai anggaran, serta mudah digunakan, dimengerti dan dipelihara.
Analisis beorientasi objek (OOA-Object Oriented Analysis) adalah tahapan perangkat lunak dengan menentukan spesifikasi sistem (sering orang menyebutnya sebagai SRS / System Requirement Spesification) dan mengidentifikasi kelas-kelas dan hubungannya satu terhadap yang lain.
http://en.wikipedia.org/wiki/Object-oriented_analysis_ and_ design
Perancangan berorientasi objek (OOD-Object Oriented Design) adalah merancang kelas-kelas yang teridentifikasi selama tahap analisis dan antarmuka pengguna (user interface). Pada tahapan ini dilakukan identifikasi dan memungkinkanuntuk menambahkan beberapa objek dan kelas yang mendukung implementasi dari spesifikasi yang dibutuhkan
Dengan demikian perancangan berorientasi objek adalah suatu proses untuk mentransformasikan model konseptual dari hasil analisa berorientasi objek, dimana pada proses ini akan dilakukan identifikasi dan memungkinkan untuk melakukan penambahan beberapa objek dan kelas yang mendukung implementasi dari spesifikasi yang dibutuhkan.
Perancangan Terstruktur (Structured Analisys and Design / SSAD)
Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970, yang merupakan hasil turunan dari pemrograman terstruktur. Metode pengembangan dengan metode terstruktur ini terus diperbaiki sampai akhirnya dapat digunakan dalam dunia nyata.
Perancangan ini bertujuan untuk membuat model SOLUSI terhadap PROBLEM yang sudah dimodelkan secara lengkap pada tahap analisis terstruktur. Ada empat kegiatan perancangan yang harus dilakukan, yaitu:
1. Perancangan arsitektural; kita merancang struktur modul P/L dengam mengacu pada model analisis yang sesuai (DFD). Langkahnya adalah: mengidentifikasi jenis aliran (transform flowatau transaction flow), menemukan batas-batas aliran (incoming flow dan outgoing flow), kemudian memetakannya menjadi striktur hirarki modul. Selanjutnya, kita alokasikan fungsi-fungsi yang harus ada pada modul-modul yang tepat.
2. Perancangan data; kita merancang struktur data yang dibutuhkan, serta merancang skema basisdata dengan mengacu pada model analisis yang sesuai (ERD).
3. Perancangan antarmuka; kita merancang antarmuka P/L dengan pengguna, antarmuka dengan sistem lain, dan antarmuka antar-modul.
4. Perancangan prosedural; kita merancang detil dari setiap fungsi pada modul. Notasi yang digunakan bisa berupa flow chart, algoritma, dan lain-lain.
Pastikan bahwa model perancangan yang dibuat sudah mengakomodasi kebutuhan non fungsional.
jadi semua tergantung dari kebutuhan dan dari sudut pandang mana anda melihatnya. Yang perlu anda ingat adalah tujuan dari pemodelan itu sendiri, yang mana agar pada akhir proyek sistem dapat diperoleh sistem informasi yang memenuhi kebutuhan pemakai, tepat waktu dan sesuai anggaran, serta mudah digunakan, dimengerti dan dipelihara.
Selasa, 05 Juni 2012
Pengertian kondisi dalam VB
- Pengertian kondisi dalam VB :
- Macam Kondisi dalam Vb :
Kata while dalam pernyataan Do While merintahkan program untuk melakukan perulangan apabila kondisi persyaratan masih bernilai True. Apabila kondisi persyaratan bernilai False maka program akan keluar dari perulangan dan berpindah ke kode program berikutnya.
Bentuk sintaks perulangan Do While adalah :
Do While Kondisi
Pernyataan
…..
Loop
B.Do Until … Loop
Sintaks dari perulangan Do Until adalah :
Do Until Kondisi
Pernyataan
…..
Loop
C.While … Wend
Perulangan While … Wend digunakan apabila kita ingin pernyataan pada program dijalankan selama kondisi ekspresi yang di tetapkan masih bernilai True . Sintaks perulangan While Wend adalah :
While Ekspresi
Pernyataan
…..
Wend
D.For … Next
Perulangan For … Next digunakan untuk melakukan perulangan dengan jumlah tertentu yang kita kehendaki. Kita harus mendeklarasikan sebuah variabel yang akan digunakan sebagai indeks untuk perulangan. Sintaks perulangan For … Next adalah :
For Indeks = NilaiAwal To NilaiAkhir
Pernyataan
…..
Next Indeks
BUDAYA BATAK
walaupun saya bukan orang batak saya punya info nih tentang budaya batak :)
Batak adalah nama sukubangsa di Indonesia. Suku ini bermukim di Sumatra Utara. Suku Batak ini berdiaspora ke berbagai penjuru Indonesia. Diperkirakan di wilayah Jabodetabek saja sudah mencapai lebih dari 1.000.000 jiwa. Sudah lebih banyak orang Batak yang bermukim di luar daerah asalnya yakni Tapanuli, Simalunugn, dan Karo. Sebagian bermukim di Medan dan sekitarnya, sehingga secara nasional orang Batak disebut sebagai orang Medan.
Sebagian orang Batak beragama Kristen dan sebagian lagi beragama Islam. Tetapi dan ada pula yang menganut agama Malim (pengikutnya biasa disebut dengan Parmalim ) dan juga penganut kepercayaan animisme (disebut Pelebegu atau Parbegu), walaupun kin jumlah penganut Parmalim dan Pelebegu ini sudah semakin berkurang.
Sebagian orang Batak beragama Kristen dan sebagian lagi beragama Islam. Tetapi dan ada pula yang menganut agama Malim (pengikutnya biasa disebut dengan Parmalim ) dan juga penganut kepercayaan animisme (disebut Pelebegu atau Parbegu), walaupun kin jumlah penganut Parmalim dan Pelebegu ini sudah semakin berkurang.
Sub-suku
Suku Batak terdiri dari beberapa sub-suku yang berdiam di wilayah Sumatera Utara yakni sebagian besar di Tapanuli, Simalungun, Karo, serta Nias dan Fakfak-Dairi -- kedua wilayah terakhir ini termasuk wilayah Tapanuli. Sub-suku Batak terdiri dari Toba yang bermukim di wilayah Toba yakni Toba, Silindung, Samosir, dan Humbang; Angkola yang bermukim di wilayah Tapanuli Selatan, Sipirok dan Angkola; Mandailing yang bermukim di Mandailing Natal; Simalungun di daerah Simalungun; Karo di daerah Karo; Fakfak Dairi bermukim di daerah Fakfak dan Dairi. Bahkan dalam pelajaran antropologi yang diajarkan di sekolah-sekolah bahwa Nias, Alas dan Gayo dikelompokkan dalam sub Suku Batak. Dalam dua dasawarsa terakhir ini terbentuk pula sub-suku Batak lainnya, yakni Batak Pesisir. Ir. Akbar Tanjung, mantan Ketua DPR-RI, pertama kali menjadi ketua Persatuan Batak Pesisir ini. Sub-suku Batak Peisisir ini bermukim (tersebar) di daerah-daerah pesisir pantai Timur Sumatera yakni Asahan, Labuhan Batu dan Rantau Prapat, juga pantai Barat Sumatera yakni Sibolga dan Barus di Tapanuli Tengah.Pengelompokan sub suku Batak dilakukan berdasarkan wilayah pemukimannya, darpada karena garis keturunan.
Ada dua bentuk kekerabatan bagi suku Batak, yakni berdasarkan garis keturunan (genealogi) dan berdasarkan wilayah pemukiman (teritorial).Bentuk kekerabatan berdasarkan garis keturunan (genealogi) terlihat dari silsilah marga mulai dari Si Raja Batak, dimana semua sub suku Batak memiliki marga. Sedangkan kekerabatan berdasarkan wilayah pemukiman (teritorial) terlihat dari terbentuknya, tersepakatinya suatu tradisi adat-istiadat di setiap wilayah. Bagi orang Batak yang bermukim di wilayah Mandailing, misalnya, terbentuk suatu tradisi adat-istiadatyang memiliki corak tersendiri dibandingkan dengan adat-istiadat suku Batak yang bermukim di Toba, walaupun marga-marga yang bermukim di Mandailing dan Toba banyak yang sama, seperti marga Siregar, Lubis, Hasibuan dan Batubara.
Untuk menggambarkan betapa kedua bentuk kekerabatan ini memiliki daya rekat yang sama, ada perumpamaan dalam bahasa Batak Toba berbunyi demikian: Jonok dongan pertubu jonokan do dengan parhundul. Artinya, semua orang mengakui bahwa hubungan garis keturunan adalah sudah pasti dekat, tetapi dalam sistem kekerabatan Batak lebih dekat lagi hubungan karena bermukim di satu wilayah.
Jadi pembagian sub-suku Batak lebih ditentukan oleh wilayah pemukiman atau Bius daripada garis keturunan silsilah.
Falsafah dan Sistem Kemasyarakatan
Masyarakat Batak memiliki falsafah, azas sekaligus sebagai struktur dan sistem dalam kemasyarakatan (kekerabatan)nya yakni Tungku nan Tiga atau dalam Bahasa Batak Toba disebut Dalihan na Tolu, yakni Hula-hula, Dongan Tubu dan Boru ditambah Sihal-sihal.
Hulahula adalah pihak keluarga dari isteri. Hula-hula ini menempati posisi yang paling dihormati dalam pergaulan dan adat-istiadat Batak (semua sub-suku Batak). Sehingga kepada semua orang Batak dipesankan harus hormat kepada Hulahula (Somba marhula-hula).
Dongan Tubu disebut juga Dongan Sabutuha adalah saudara laki-laki satu marga. Arti harfiahnya lahir dari perut yang sama. Mereka ini seperti batang pohon yang saling berdekatan, saling menopang, walaupun karena saking dekatnya terkadang saling gesek. Namun pertikaian tidak membuat hubungan satu marga bisa terpisah. Diumpamakan seperti air yang dibelah dengan pisau, kendati dibelah tetapi tetap bersatu. Namun demikian kepada semua orang Batak (berbudaya Batak) dipesankan harus bijaksana kepada saudara semarga. Diistilahkan, manat mardongan tubu.
Boru adalah pihak keluarga yang mengambil isteri dari suatu marga (keluarga lain). Boru ini menempati posisi paling rendah sebagai 'parhobas' atau pelayan baik dalam pergaulan sehari-hari maupun (terutama) dalam setiap upacara adat. Namun walaupun burfungsi sebagai pelayan bukan berarti bisa diperlakukan dengan semena-mena. Melainkan pihak boru harus diambil hatinya, dibujuk, diistilahkan: Elek marboru.
Namun bukan berarti ada kasta dalam sistem kekerabatan Batak. Sistem kekerabatan Dalihan na Tolu adalah bersifak kontekstual. Sesuai konteksnya, semua masyarakat Batak pasti pernah menjadi Hulahula, juga sebagai Dongan Tubu, juga sebagai Boru. Jadi setiap orang harus menempatkan posisinya secara kontekstual.
Sehingga dalam tata kekerabatan, semua orang Batak harus berperilaku 'raja'. Raja dalam tata kekerabatan Batak bukan berarti orang yang berkuasa, tetapi orang yang berperilaku baik sesuai dengan tata krama dalam sistem kekerabatan Batak. Maka dalam setiap pembicaraan adat selalu disebut Raja ni Hulahula, Raji no Dongan Tubu dan Raja ni Boru.
Kepercayaan
Orang Batak telah menganut agama Kristen Protestan yang disiarkan oleh misionaris Jerman, Nomensen pada tahun 1863. Gereja yang pertama berdiri adalah HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) di huta Dame, Tarutung. Saat ini gereja HKBP telah tersebar di seluruh Indonesia. Sebelum suku Batak menganut agama Kristen Protestan, mereka mempunyai sistem kepercayaan dan religi tentang Mulajadi Nabolon yang memiliki kekuasaan di atas langit dan pancaran kekuasaan-Nya terwujud dalam Debata Natolu.
Menyangkut jiwa dan roh, suku Batak mengenal tiga konsep, yaitu:
• Tondi : adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan, oleh karena itu tondi memberi nyawa kepada manusia. Tondi di dapat sejak seseorang di dalam kandungan.Bila tondi meninggalkan badan seseorang, maka orang tersebut akan sakit atau meninggal, maka diadakan upacara mangalap (menjemput) tondi dari sombaon yang menawannya.
• Sahala : adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang. Semua orang memiliki tondi, tetapi tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan sumanta, tuah atau kesaktian yang dimiliki para raja atau hula-hula.
• Begu : adalah tondi orang telah meninggal, yang tingkah lakunya sama dengan tingkah laku manusia, hanya muncul pada waktu malam.
Demikianlah religi dan kepercayaan suku Batak yang terdapat dalam pustaha. Walaupun sudah menganut agama Kristen dan berpendidikan tinggi, namun orang Batak belum mau meninggalkan religi dan kepercayaan yang sudah tertanam di dalam hati sanubari mereka. Ada juga kepercayaan yang ada di Tarutung tentang ular (ulok) dengan boru Hutabarat bahwa boru Hutabarat tidak boleh dikatakan cantik di Tarutung. Apabila dikatakan cantik maka nyawa wanita tersebut tidak akan lama lagi, menurut kepercayaan orang itu.
• Tondi : adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan, oleh karena itu tondi memberi nyawa kepada manusia. Tondi di dapat sejak seseorang di dalam kandungan.Bila tondi meninggalkan badan seseorang, maka orang tersebut akan sakit atau meninggal, maka diadakan upacara mangalap (menjemput) tondi dari sombaon yang menawannya.
• Sahala : adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang. Semua orang memiliki tondi, tetapi tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan sumanta, tuah atau kesaktian yang dimiliki para raja atau hula-hula.
• Begu : adalah tondi orang telah meninggal, yang tingkah lakunya sama dengan tingkah laku manusia, hanya muncul pada waktu malam.
Demikianlah religi dan kepercayaan suku Batak yang terdapat dalam pustaha. Walaupun sudah menganut agama Kristen dan berpendidikan tinggi, namun orang Batak belum mau meninggalkan religi dan kepercayaan yang sudah tertanam di dalam hati sanubari mereka. Ada juga kepercayaan yang ada di Tarutung tentang ular (ulok) dengan boru Hutabarat bahwa boru Hutabarat tidak boleh dikatakan cantik di Tarutung. Apabila dikatakan cantik maka nyawa wanita tersebut tidak akan lama lagi, menurut kepercayaan orang itu.
Tarombo
Silsilah atau Tarombo merupakan suatu hal yang sangat penting bagi orang Batak. Bagi mereka yang tidak mengetahui silsilahnya akan dianggap sebagai orang Batak kesasar (nalilu). Orang Batak khusunya kaum laki-laki diwajibkan mengetahui silsilahnya minimal nenek moyangnya yang menurunkan marganya dan teman semarganya (dongan tubu). Hal ini diperlukan agar mengetahui letak kekerabatannya (partuturanna) dalam suatu klan atau marga.
Silsilah atau Tarombo merupakan suatu hal yang sangat penting bagi orang Batak. Bagi mereka yang tidak mengetahui silsilahnya akan dianggap sebagai orang Batak kesasar (nalilu). Orang Batak khusunya kaum laki-laki diwajibkan mengetahui silsilahnya minimal nenek moyangnya yang menurunkan marganya dan teman semarganya (dongan tubu). Hal ini diperlukan agar mengetahui letak kekerabatannya (partuturanna) dalam suatu klan atau marga.
Falsafah
Secara umum, suku Batak memiliki falsafah adat Dalihan Natolu yakni Somba Marhulahula (hormat pada pihak keluarga ibu/istri), Elek Marboru (ramah pada keluarga saudara perempuan) dan Manat Mardongan Tubu (kompak dalam hubungan semarga). Dalam kehidupan sehari-hari, falsafah ini dipegang teguh dan hingga kini menjadi landasan kehidupan sosial dan bermasyarakat di lingkungan orang Batak.
Secara umum, suku Batak memiliki falsafah adat Dalihan Natolu yakni Somba Marhulahula (hormat pada pihak keluarga ibu/istri), Elek Marboru (ramah pada keluarga saudara perempuan) dan Manat Mardongan Tubu (kompak dalam hubungan semarga). Dalam kehidupan sehari-hari, falsafah ini dipegang teguh dan hingga kini menjadi landasan kehidupan sosial dan bermasyarakat di lingkungan orang Batak.
Bahasa Batak
Bahasa batak sebenarnya merupakan nama sebuah rumpun bahasa yang berkerabat yang dituturkan di Sumatra Utara. Mereka menggunakan aksara Batak
Bahasa batak sebenarnya merupakan nama sebuah rumpun bahasa yang berkerabat yang dituturkan di Sumatra Utara. Mereka menggunakan aksara Batak
Bahasa Batak bisa dibagi menjadi beberapa kelompok:
• Bahasa-bahasa Batak Utara
o Bahasa Alas
o Bahasa Karo
• Bahasa Simalungun
• Bahasa-bahasa Batak Selatan
o Bahasa Angkola-Mandailing
o Bahasa Pakpak-Dairi
o Bahasa Toba
• Bahasa-bahasa Batak Utara
o Bahasa Alas
o Bahasa Karo
• Bahasa Simalungun
• Bahasa-bahasa Batak Selatan
o Bahasa Angkola-Mandailing
o Bahasa Pakpak-Dairi
o Bahasa Toba
Tarian-tarian
Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.
Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.
Mata Pencaharian
Mata pencaharian suku batak biasanya adalah berkebun atau bertani, beberapa hasil kebun yang terkenal dari suku batak adalah Salak,Durian,Karet dll.
Makanan Khas
- Ayam gulai
- Ayam panggang
- Sayur daun ubi
- Ikan mas gulai
- Ikan arsik
- Naniura
- Deke laen
- Dll
Mikroekonomi dan Makroekonomi
Berdasarkan tingkat agregasi pada unit agen
ekonomi antara ekstrim individual dan kelompok (group), sudut pandang analisis
ilmu ekonomi dapat dikategorikan menjadi dua: mikroekonomi dan makroekonomi.
Mikroekonomi fokus kepada aspek harga dan kuantitas pada suatu pasar barang
atau jasa, bagaimana keseimbangan dan alokasi sumber daya antar pasar terjadi.
Salah satu temuan ekonom abad XVIII adalah konsep penting harga sebagai sinyal
alokasi dan realokasi sumber daya dalam suatu pasar dan antar pasar yang
independen. Ini yang kemudian dikenal dengan sistim alokasi sumber daya yang
efisien oleh Adam Smith dengan istilah adanya „the invisible hand‟. Lebih lanjut, konsepsi
harga atau lebih tepatnya harga relatif menjadi analisis sentral dalam analisis
mikroekonomi. Pendalaman konsep efisiensi ini akan
dilakukan pada bagian pasar dan efisiensi ekonomi.
Makroekonomi di sisi lain adalah analisis yang
mengesampingkan aspek individual dan lebih menekankan agregasi atribut
individual. Misalnya pasar, makroekonomi fokus ke seluruh pasar relatif
terhadap satu jenis pasar saja. Apabila di dalam pasar ada individu-individu
pembeli, maka kumpulan permintan pembeli dapat disebut sebagai permintaan
agregat (aggregate demand). Begitu pula kumpulan penawaran dapat diistilahkan
sebagai aggregate supply. Dalam pendekatan agregat, analisis makroekonomi
memungkinkan untuk melihat hubungan antara rumah tangga, produsen dan agen-agen
lain dalam perekonomian seperti pemerintah dan pihak luar negeri sebagai satu
kesatuan aliran barang/jasa dan pendapatan. Ilustrasi hubungan tersebut dikenal
dengan circular flow diagram yang merupakan elemen kunci dalam memahami konsep
pendapatan agregat (aggregate income) sebagai salah satu indikator penting
dalam analisis makroekonomi.
Kehidupan Manusia Prasejarah
Hallo pembaca, saya
punya info nih tentang zaman prasejarah tempo doeloe hehehe cekidot..
Prasejarah yaitu suatu
zaman ketia manusia belum mengenal
tulisan. Oleh karena itu, zaman ini disebut juga nirleka ( nir = tidak
ada; lekha = tulisan ) .
1. Zaman prasejarah
Zaman prasejarah berlangsung dari
sejak adanya manusia, sekitar 2 juta tahun yang lalu, hingga manusia menenal
tulisan. Untuk mengetahui kehidupan prasejarah, para ahli mempelajari fosil,
yaitu bagian tubuh binatang, tumbuhan, atau manusia yang membatu,
2. Lingkungan alam
Lingkungan alam zaman prasejarah
sangat lah berbeda dengan lingkungan yang ada sekarang. Ketika itu banyak
terjadi peristiwa alam, seperti pengangkatan daratan, naik turunya air laut,
dan kegiatan gunung api. Binatang dan tumbuhan yang berukuran besar dan lebih
banyak ragamnya. Binatang dan tumbuhan itu kini sudah banyak yang punah,
3. Manusia Purba
Manusia purba yang hidup pada zaman
prasejarah di kelompokan antara lain sebagai berikut :
a. Meganthropus
palaeojavanicus: manusia yang
paling purba;
b. Homo
erectus atau Pithecanthropus: manusia yang sudah
berjalan tegak
c. Homo
sapiens: manusia purba yang
sudah mirip manusia sekarang.
4. Perkembangan dan migrasi manusia purba
Berdasarkan temuan-temuan fosil manusia purba
di berbagai penjuru dunia kini para ahli paleoantropologi
dapat menyusun sejarah makhluk manusia. Sejarah yang disusun itu menyangkut
proses perkembangan jasmani manusia maupun proses migrasi manusia untuk
menghuni seluruh permukaan bumi.
Dalam menyusun perkembangan jasmani
manusia, para ahli paleoantropologi mengikuti Teori Evolusi, yang sudah
dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859. Menurut temuan fosil pra
manusia yang telah di temukan saat ini, mahkluk yang dapat dikatakan sebagai cikal
bakal manusia adalah Australopithecus.
Jika diamati dari bentuk fosil yang ada, tampak 4 perubahan jasmani dalam
makhluk pra manusia yang sangat menentukan proses evolusi menuju manusia
sejati. Melalui proses evolusi inilah manusia kemudian mampu mengembangkan
kehidupannya secara lebih baik.
5. Migrasi manusia purba
Menurut temuan fosil pra manusia
yang telah ditemukan hingga saat ini, makhluk yang dapat dikatakan sebagai
cikal bakal manusia adalah Australopithecus
(yang artinya kera dari selatan). Ada 4 jenis Australopithecus ditemukan di
Afrika, yaitu Australopithecus afarensis, Australopithecus africanus,
Australopithecus robustus, dan Australopithecus boisei.
6. Kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan
Di zaman ini ada dua tingkatan, yaitu masa
berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana dan tingkat lanjut. Masa
berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana sering disebut zaman Paleolitik (2 juta tahun yang lalu
hingga 10.000 tahun sebelum Masehi), yaitu ketika manusia masih hidup
berpindah-pindah (nomaden). Pada zaman ini alat yang digunakan adalah kapak
batu dan alat serpih.
7. Masa berburu dan mengumpulkan makanan
tingkat lanjut
Zaman ini disebut juga sebagai zaman Maesolitik (10.000-4000 tahun
sebelum masehi), yaitu ketika manusia sudah hidup agak menetap di gua-gua atau
di tepi pantai. Pada zaman ini manusia sudah menggunakan kapak pendek, kapak
Sumatralit, mata panah, dan alat-alat tulang.
8. Kehidupan masa bercocok tanam
Zaman ini disebut juga zaman Neolitik (4000-2000 tahun sebelum
masehi), yaitu ketika manusia sudah dapat menanam berbagai jenis tumbuhan dan
menernakan hewan. Mereka sudah hidup menetap dan menggunakan alat-alat batu
yang sudah diasah halus, seperti kapak persegi dan kapak lonjong. Pada masa
inilah manusia tidak lagi menjadi pengumpul makanan (food-gatherer), tetapi
juga penghasil makanan (food-producer). Perubahan ini disebut Revolusi
neolitik. Mereka percaya pada roh nenek moyang dan mulai mendirikan bangunan
megalitik. Di Indonesia, cara bercocok tanam di bawa oleh orang-orang Nusantao
yang berbahasa Austronesia dari Taiwan dan Filifina Utara.
9. Kehidupan masa perundagian
Zaman Perundagian disebut juga zaman Logam Awal (2000 tahun sebelum masehi-abad IV masehi), ketika manusia
mulai mengenal pembuatan alat-alat dari logam seperti nekara, kapak perunggu,
bejana gepeng, candrasa, dan perhiasan. Budaya ini disebut Dongson. Mereka
hidup di perkampungan tetap. Ada kelompok pengrajin benda tertentu dan
perdagangan mulai maju. Di masa ini mulai terbentuk golongan masyarakat
pemimpin , pendeta, orang awam, dan budak.
Sumber : Widya Utama
kurikulum 1994
PUISI part 2
KAMI
MASIH MUDA
Sebuah pemikiran telah datang
Hancurkan roda-roda kepalsuan
Tak sabar menunggu datangnya kepastian
Panas dihati sudah tak tertahankan
Kami masih muda punya harapan
Kami muda punya tujuan
Tuk membangun sebuah tatanan
Keadilan dan keseimbangan
Kami masih muda .
. .
Masih punya banyak
cinta
Kami masih muda .
. .
Jelang esok penuh
pesona
Interaksi Manusia dan Komputer
Interaksi Manusia dan Komputer adalah
serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk
berinteraksi dengan komputer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan
balik melalui sebuah antarmuka (interface) untuk memperoleh hasil akhir yang
diharapkan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan sistem yang bermanfaat (usable)
dan aman (safe), artinya sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Manusia
dipandang sebagai sistem yang memproses informasi sebagai berikut :
1. Informasi
diterima dan ditanggapi dengan proses masukan-keluaran (input-output)
2. Informasi
disimpan dalam ingatan (memory)
3. Informasi
diproses dan diaplikasikan dengan berbagai cara
Proses pemasukan dan pengeluaran yang terjadi pada manusia merupakan suatu
pandangan (vision). Proses ini
mempunyai dua tahap, yaitu :
1. Pemasukan
secara fisik dari stimulus
2.
Pengelolaan dan
interpretasi dari stimulus
Sedangkan komputer didefinisikan
sebagai perangkat elektronik yang dapat dipakai untuk mengolah data dengan
perantaraan sebuah program yang mampu memberikan informasi. Komputer dapat pula
diartikan sebagai suatu mesin yang menerima input untuk diproses dan
menghasilkan output.
Lalu sistem
interaksi menerjemahkan antara apa yang diinginkan oleh user terhadap sistem
yang ada. Jika user ingin membuat kalimat “Human and Computer Interaction” maka
user terlebih dahulu harus tahu program apa yang dapat digunakan untuk
menuliskan kalimat tersebut. Jika user tidak mengetahui program apa yang harus
digunakan, maka tejadi kesalah pahaman antara user dengan sistem.
Jika user
menggunakan program yang tepat, user akan dapat mengetikkan kalimat tersebut
dengan menggunakan piranti keyboard. Hubungan antara user dan komputer
dijembatani oleh antar muka pengguna (user
interface)
aqwam.staff.jak-stik.ac.id/.../11.-interaksi-manusia-dan-komputer
Langganan:
Postingan (Atom)